GM – Gorontalo – Sepeda Ontel Atau Sistem Pengendalian Pengeluaran Desa Online Terintegrasi dan Akuntabel. Sistem itu merupakan gagasan yang muncul atas kegelisahan Asisten Tiga Bidang Adminstrasi dan Umum Sekertaris Daerah Kabupaten Gorontalo. Darwan Usman melihat masih ditemukan banyak permasalahan di desa terkait pengelolaan keuangan desa. Baik itu Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD).
Dia mencontohkan, permasalahan keuangan desa yang masih banyak ditemui hingga saat ini seperti, ketidak sesuaian penarikan uang, dana yang tidak sesuai peruntukannya, dan pertanggungjawaban yang tidak langkap.
“Hal itulah yang menjadi dasar munculnya gagasan pembuatan Sepeda Ontel atau Sistem Pengendaian Pengeluaran Desa Online Terintegrasi dan Akuntabel,” terang Darwan Usman.

Menurut dia, dengan adanya Sepeda Ontel, semua hal yang berhubungan dengan keuangan desa akan lebih teratur dan akuntabel. Seperti ketika ada tagihan yang tidak sesuai dengan peruntukkanya, secara otomatis akan ditolak prosesnya oleh sistem itu. Contoh lain, ketika Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) penggunaan anggaran belum lengkap, juga akan ditolak dengan sendirinya oleh Sepeda Ontel.
“Semua urusan keuangan, jadi aparat desa tidak perlu lagi ke bank. Cukup klik Sepeda Ontel langsung keluar,” kata Darwan menjelaskan keuntungan lain menggunakan Sepeda Ontel.
Dia meyakini, sepeda ontel sebagai salah satu sistem baru terkait keuangan desa tersebut, akan diterima baik dan diterapkan di pemerintah desa yang ada di Kabupaten Gorontalo.
“Ini (Sepeda Ontel) sudah disosialisasikan dan semua desa merespon dengan bagus,” ujar Asisten Tiga itu dengan optimis.
Menurut rencana, Sistem Pengendalian Pengeluaran Desa Online Terintegrasi dan Akuntabel, ditargetkan bisa diterapkan di seluruh desa pada tahun 2023 ini. Hanya saja menurut Darwan Usman, penerapan sistem itu harus disesuaikan dengan jaringan internet yang ada di desa.(*as)