GM – Kota Gorontalo – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI) Provinsi Gorontalo gelar Kick off Gerakan Nasioonal Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Gorontalo. Kick off dilakukan di Lapangan Taruna Remaja, Kota Gorontalo. Minggu (23/07).
GNPIP merupakan salah satu upaya Bank Indonesia (BI) berkolaborasi dengan pemerintah mengendalikan laju inflasi, khususnya pada sektor pangan. Di Gorontalo komoditas pangan yamh sangat berpengaruh dengan laju Inflasi adalah bawang, rica (cabai rawit) dan tomat atau disingkat Barito.
Kepala Kantor BI Provinsi Gorontalo mengatakan, menghadapi tantangan pengendalian inflasi pangan yang multidimensi, pemerintah dan BI mendorong inovasi dan sinergi kebijakan pengendalian inflasi.
“Hal ini diwujudkan melalui penguatan program unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP),” tegas Dian Nugraha.

Secara nasional GNPIP telah diluncurkan sejak tahun 2022. Menurut Dian, dampaknya telah sangat dirasakan di seluruh Indonesia dan tentu saja di Gorontalo.
“Program GNPIP pada 2022 yang berfokus pada urban farming. Selaras dengan Program Unggulan TPID Provinsi Gorontalo yaitu Germas Batari atau Batanam Rica Sandiri,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, dengan dianjurkannya masyarakat menanam cabai rawit sendiri, akibatnya harga cabai rawit yang sempat menyentuh harga Rp83.000/kg, menjadi Rp46.000/kg.
“Cabai rawit sudah tidak menjadi penyumbang utama inflasi di Gorontalo,” ungkap Dian Nugraha.
Kick Off GNPIP di Provinsi Gorontalo pada 23-24 Juli 2023 mengusung tema “Sinergi Upaya Penguatan Ketahanan Pangan Daerah melalui Hilirisasi dan Diversifikasi Pangan”. (*as)