GM – Kota Gorontalo – Laju inflasi di Gorontalo Juni tahun ini lebih tinggi dari Mei 2023. Kenaikan laju inflasi di Gorontalo itu disebabkan adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Juni, dibanding IHK Mei 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat, IHK Juni 2023 sebesar 113,64 lebih tinggi dari IHK bulan sebelumnya seilai 112,97. Sehingga di Gorontalo terjadi inflasi bulanan (month to month/ mtm) sebesar 0,59% di Juni 2023.
Makanan, minuman dan tembakau masih menjadi Kelompok pengeluaran yang paling besar memberikan andil inflasi bulanan di Gorontalo. Tercatat kelompok ini menyumbang inflasi sebesar 0,4672%. Di mana inflasi pada kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau juni 2023 sebesar 1,56%.
Dilihat dari komoditas penyumbang inflasi terbesar, BPS Provinsi Gorontalo mencatat tiga terbesar. Yaitu tomat (0,1678%), Beras (0,1195%) dan angkutan udara (0,1062%). Sedangkan rokok kretek filter yang biasanya berada di tiga besar, kali ini ada di peringkat tujuh, dengan sumbangan sebesar 0,0346%.

“Saya tidak bisa menjawab dengan pasti kenapanya, tetapi kalau berbicara harga yang naik, hal itu dipengaruhi dengan supply dan demand,” ujar Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif.
“Tomat ini unik, karekternya berbeda dengan cabai rawit dan bawang,” imbuh Hanief.
Laju inflasi bulanan yang terjadi di Gorontalo, berada di tiga tertinggi dibanding 13 kota besar di Sulawesi, setelah Mamuju dan Luwuk. Di mana masing-masing inflasinya sebesar 0,70% dan 0,72%. Sementara inflasi di Gorontalo lebih tinggi dari inflasi bulanan nasional, yang tercatat sebesar 0,14%.
“Cukup jauh kita di atas angka inflasi nasional,” ungkap Hanife.
Adanya hari besar keagamaan, Hari Raya Idul Adha, biasanya menurut hanief, perkembangan harga di Gorontalo memang mengalami inflasi. Harga-harga barang kebutuhan akan naik, tetapi dengan inflasi 0,59%, kenaikan harganya dirasa cukup tinggi dari biasanya.(*as)