GM – Kota Gorontalo – Pemprov Gorontalo belum bisa memastikan tidak terjadi kelangkaan barang dan lonjakan harga. Pasalnya, harga dan ketersediaan barang-barang kebutuhan masyarakat tersebut, sangat bergantung pada mekanisme pasarnya. Khususnya saat Ramadan dan Idul Fitri.
Hal itu disampaikan Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer usai menghadiri rapat tingkat tinggi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo. Rapat digelar di Kantor Perwakilan Bank Indonesia. Namun Hamka memastikan, pemerintah akan berusaha menjaga ketersedian dan stabilitas harga barang kebutuhan masyarakat.
“Caranya adalah, kita akan akan melakukan pasar murah pangan dan operasi pasar, supaya masyarakat dapat menjangkau barang kebutuhannya,” ungkap Hamka memastikan.
Dia menambahkan, sejatinya pasokan barang kebutuhan masyarakat di pasaran cukup banyak, bahkan berlebih. Namun menurut Hamka, rasa ketakutan yang berlebihan, mengakibatkan masyarakat melakukan penimbunan, padahal kebutuhan mereka tidaklah sebanyak yang ditimbun. Hal itu dirasa akan mempengaruhi stok dan harga.
“Sejujurnya di pasar (barang kebutuhan masyarakat, red) masih banyak,” ungkap Hamka.
Karena itu Pj. Gubernur Gorontalo itu meminta masyarakat untuk tidak melakukan panic buying (pembelian barang berlebih secara panik), sehingga tidak ada penimbunan barang kebutuhan masyarakat, yang pada akhirnya stok dan harga barang akan terjaga.(*as)