GM – Gorontalo – Dalam kurun waktu 2023 sebanyak 21 orang melakukan bunuh diri. Mereka harus kehilangan nyawa dengan sia-sia. Fenomena bunuh diri ini juga terjadi di Kabupaten Bone Bolango. Tentu saja, hal itu menjadi perhatian serius semua pihak, khususnya pemerintah Kabupaten Bone Bolango.
Terkait hal tersebut, Wakil Bupati Bone Bolango Merlan S. Uloli mengambil langkah nyata, dengan melangsungkan rapat bersama kepolisian, TNI, tokoh agama hingga psikologi, untuk membahas fenomena bunuh diri itu. Selasa (11/07).
Dia mengatakan fenomena bunuh diri yang banyak dilakukan anak-anak, khususnya perempuan itu, tidak bisa dibiarkan. Seiring dengan itu, yang menjadi perhatian masyarakat saat ini adalah, kebijakan apa yang diambil pemerintah daerah, untuk menekan dan mencegah terjadinya bunuh diri.
“Oleh karena itu saya mengambil inisiatif untuk mengadakan rapat bersama ini. Kita ingin punya suatu langkah bagaiamana menekan fenomena ini,” ujar Merlan.

Dalam rapat tersebut, Kapolres Bone Bolango, AKBP Muhammad Alli mengungkapkan, berdasarkan pemeriksaan dari reserse kriminal, faktor yang mendasari sering terjadinya bunuh diri itu, karena persoalan ekonomi, keluarga, asmara, hingga pinjaman online.
Karena itu pihaknya sepakat, menekan fenomena bunuh diri itu. Dengan cara melakukan sosialisasi, pendekatan dengan metode ceramah agama. Memberdayakan organisasi agama dan kemasyarakatan, hingga screening di setiap desa.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Seluruh pihak menyepakati, untuk saling bekerja sama agar fenomena bunuh diri yang terjadi di Bone Bolango dalam beberapa waktu terakhir, tidak akan lagi terjadi di tengah masyarakat.(*as)