GM – Kabupaten Gorontalo – Puncak peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang dikenal dengan Festival Walimah, Sangat indentik dengan berbagai macam kue tradisional, khususnya kue Kolombengi. Beberapa hari sebelum puncak peringatan Maulid Nabi di Desa Bongo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, Minggu (16/10), masyarakat setempat telah membuat kue kolembengi tersebut. Bahkan ada yang membuatnya beberapa minggu sebelumnya.
Saking identiknya, kue kolombengi, tolangga dengan Festival Walimah, miatur tolangga lengkap dengan kue Kolombengi menjadi salah satu ikon Desa Bongo. Menjadi kue yang banyak diburu memasuki Bulan Maulid.
Selain Kolombengi sebagai kue khas Walimah, masyarakat juga membuat kue Sokade dan Wapili. Semua kue tradisional itu, digunakan warga menghias Tolangga, untuk memeriahkan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tolangga berbagai macam bentuk, yang umumnya berbentuk menara masjid atau perahu itu, diserahkan kepada panitia Festival Walimah, di masjid yang menyelenggarakan dikili. Di Desa Bongo, dipusatkan di masjid At-Taqwa.
Untuk memeriahkan acara, kue tradisional yang dibuat warga mencapai puluhan ribu. Dilengkapi dengan telur rebus, setelah dimasukkan ke dalam plastik memanjang dalam beberapa renteng, kue dan telur itu dipasang di sisi tolangga.
“Kue yang disiapkan masyarakat untuk Festival Walimah ini, sebanyak lebih dari 57 ribu buah,” ungkap Kepada Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo.
Rifli Katili menambahkan, menjelang usai pelaksanaan Festival Walimah, Tolangga beserta Toyopo isinya, akan diserahkan kepada orang-orang yang ikut dalam dikili, memeriahkan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Berbeda pada peringatan Maulid Nabi di masjid-mesjid desa, umumnya Tolangga dan Toyopo yang terkumpul akan diperebutkan oleh masyarakat.(*as / https://gorontaloprov.go.id/ )