GM – Kabupaten Gorontalo – Satu hari pasca-robohnya jembatan yang menghubungkan Desa Huntuhulawa dan Upomela Kecataman Bongomeme, Kabupaten Gorontalo, Minggu pagi (03/04) warga setempat telah membangun sebuah jalan alakadarnya dari bambu. Selain dapat dilewati dengan berjalan kaki, jembatan itu juga sangat membantu warga yang melintas menggunakan sepeda maupun sepeda motor.
Jembatan itu roboh tepat di sambungan antara kontruksi jembatan dan badan jalan raya di sisi Desa Upomela. Sehingga badan jembatan roboh ke bawah masuk ke dalam sungai. Sementara sisi satunya masih terhubung dengan jalan raya.

Cara menyebrangkan sepeda motor melalui jalan darurat itu terlihat cukup mudah. Dengan bantuan warga yang lain, sepeda motor warga dituntun beramai-ramai menuruni lereng jembatan yang putus tersebut, setelah itu pemilik sepeda motor dapat menaikinya kembali dan melanjutkan perjalanan. Demikian sebaliknya.
Sementara itu untuk mobil dan bentor sampai berita ini dilansir, belum bisa melintas. Agar bisa menuju Kantor Kecamatan Bongomeme, warga yang mengunakan mobil dari lima desa yaitu, Upomela, Tohupo, Batu Loreng, Molanihu dan Liyodu, harus berputar cukup jauh, melalui Desa Molopotodu. Kalaupun jika naik bentor, mereka hanya sampai ujung jembatan sisi desa Upomela, dan sambung lagi dengan naik bentor dari sisi Desa Huntuhulawa.
Malam Sebelumnya, Sekertaris Daerah Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir didampingi Kepala BPBD Kabupaten Gorontalo, Udin Pango, meninjau jembatan yang roboh itu. Roni mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Gorontalo akan segera membangun jembatan darurat.
Sebelumnya jembatan itu roboh akibat Aliran air sungai yang deras mengerus bibir sungai. Sehingga pondasi sungai di sisi Desa Upomela longsong terbawa air. Air Sungai yang biasanya beraliran kecil itu meluap dan berarus deras, setelah hujan lebat turun beberapa jam di wilayah jembatan itu. Sabtu (02/04). (*as)