Home / Ekonomi

Kamis, 8 Desember 2022 - 10:49 WIB

Hadiah Pahit Bagi Petani di HUT Gorontalo

The farmer holds rice in hand.

The farmer holds rice in hand.

Bagikan

GM – Kota Gorontalo – Di tengah masyarakat Gorontalo memperingati hari jadinya ke-22 tahun dengan suka cita, rasanya tidak demikian bagi para petani. Empat bulan berturut-turut Nilai Tukar Petani (NTP) terus turun mendekati 100. Jika NTP menjadi takaran tingkat kesejahteraan petani ataun pun tigkat daya beli masyarakat pedesaan, maka tingkat kesejahteraanya dan daya beli mereka terus turun.

Naiknya biaya transportasi menyusul pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), dianggap menjadi salah satu komponen penyebab NTP merosot. Pasalnya biaya distribusi hasil pertanian meningkat, dan akan mengurangi keuntungan para petani. Sementara harga komoditas pertanian di tingkat petani masih dibilang rendah.

Baca Juga :  Pedoman Dalam Al quran dan Hadist Harus Dilaksanakan

Selain soal harga distribusi yang dikeluarkan lebih banyak, kenaikan harga benih dan pupuk dituding menjadi biang kerok biaya produksi petani jauh lebih tinggi.

Baca Juga :  Kick Off GNPIP Upaya Kendalikan Inflasi

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat, dan merilisnya dalam tabel Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM), dalam kurun waktu Oktober-November 2022, pada sub-sektor tanaman pangan, hampir semua komponen produksi pertanian naik. Antara lain harga bibit naik 1,67%, pupuk dan pestisida naik sebesar 0,17%, sedangkan komponen transportasi dan komunikasi naik senilai 0,11%.

Sumber BPS Provinsi Gorontalo

“Kenaikan harga bibit pada tanaman pangan cukup tinggi dibanding komponen lain,” ujar Mukhamad Mukhanif, sembari menujukan tabel persentase perubahan harga komponen pertanian di setiap subsektor pertanian.

Baca Juga :  OVID 2022, Membangun Kepercayaan Masyarakat Pada Ekosistem Keuangan Digital

Dilihat dari BPPBM petani di Gorontalo sesuai dengan subsektor pertanian, dari sektor tanaman pangan, hartikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, serta perikanan khususnya budidaya, secara umum bibit mengalami kenaikan harga sebesar 1%, dalam kurun waktu satu bulan terakhir.(*as)

Sumber BPS Provisi Gorontalo

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Kemandirian Fiskal Kabupaten Gorontalo Tergolong Belum Mandiri

Ekonomi

Masyarakat Diminta Tukarkan Uangnya di Tempat-Tempat Resmi Agar Terhindar Dari Uang Palsu dan Biaya

Ekonomi

NTP Gorontalo Terendah di Kawasan Timur Indonesia

Ekonomi

Bank Indonesia Akan Buka Layanan Penukaran Uang Terpadu Kota Gorontalo

Ekonomi

Wakil Ketua DPR RI Tinjau Bazar Ramadan BI

Ekonomi

Rokok Kretek Filter Penyumbang Tertinggi Kedua Angka Kemiskinan

Ekonomi

Banyak Peluang Terbuka Ketika Jadi UMKM Binaan BI

Ekonomi

188 Petugas ST2023 Siap Lakukan Pendataan