GM – Kota Gorontalo – SMA Negeri 2 Gorontalo gelar Pagelaran Hasil Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Rabu (23/11/22).
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Pengawas Bina Sekolah, Camat Kota Barat, Lurah Buladu, hadir juga Kepala dan Wakil kepala SMAN 2 Gorontalo , Staf Dewan Guru serta Orang tua siswa.
Dalam sambutan Kepala SMAN 2 Gorontalo, Yansur Panigoro, mengatakan, bahwa SMAN 2 Gorontalo di tahun 2022 sudah masuk tahun kedua sebagai pelaksana sekolah penggerak. Mantan Kepala SMAN 1 Tilamuta itu, menjelaskan, kegiatan talent show ini bertujuan untuk menampilkan keberhasilan siswa yang telah melewati suatu proses pembelajaran projek itu sendiri.

Pagelaran talent show berlansung antusias saat siswa-siswi SMAN 2 Gorontalo tampilkan parade pakaian adat nusantara. Selain itu, penampilan tarian nusantara juga turut meriahkan pagelaran tersebut.
Ada sebanyak 34 pakaian adat nusantara yang ditampilkan pada pagelaran ini. Pakaian adat tersebut disediakan oleh siswa, jauh sebelum pelaksanaan kegiatan. Hal itu diterangkan Kepala SMAN 2 Gorontalo saat ditemui awak media pagi tadi.
“Alhamdulillah kita bisa menampilkan seluruh Provinsi. Jadi 34 Provinsi di seluruh Indonesia itu ditampilkan tadi. Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh orang tua yang telah mendukung kegiatan ini, berupa peminjaman baju adatnya,” ungkapnya.
Yansur menambahkan bahwa Pagelaran ini, seiring dengan Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
“Hari ini SMA Negeri 2 Gorontalo melaksanakan Talent Show atau pameran terkait dengan Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pancasila. Alhamdulillah kita untuk beberapa tema yang kita gelar pada hari ini, yaitu adalah tema Kearifan lokal yaitu budaya Motombulu, dan juga tema Bhineka Tunggal Ika,” jelasnya.
Lanjutnya, untuk peserta yang ikut dalam talent show ini berasal dari siswa-siswi kelas 10 dan 11.
“AYang jelas untuk Bhineka Tunggal Ika ini ada di kelas 11. Jadi kelas 11 itu sekarang mereka ada dua tema yang diemban, yaitu tentang Suara Demokrasi dan Bhineka Tunggal Ika. Sementara kelas 10 itu adalah Budaya Kearifan Lokal yakni Motombulu,” ungkapnya.(*amdi)