GM – Kota Gorontalo – Hingga Mei 2023, masih dua kabupaten yang belum Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan kesehatan semesta. Kedua kabupaten itu adalah, Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara. Sementara satu kota dan tiga kabupate lainnya sudah UHC.
Kabupaten Gorontalo sampai Mei 2023, jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebanyak 369.487 jiwa, atau baru sebesar 89,8%. Sedangkan jumlah peserta yang aktif sebanyak 344.851 orang (93,33%).
Sementara di kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) jumlah peserta JKN sebanyak 108.015 jiwa atau 84,7% dari total jumlah penduduk di sana. Dari jumlah itu sejumlah 102.736 (95,11%) orang merupakan peserta yang aktif.
Kota Gorontalo yang sudah UHC, dari total 202.286 peserta JKN, sekira 188.093 (94,75) orang merupakan peserta aktif. Sisanya sebanyak 10.430 masih tidak aktif.
Cakupan kesehatan semesta di provinsi Gorontalo sampai dengan Mei 2023 mencapai 93,7%. Atau sebanyak 1,138,714 dari 1.215.386 penduduknay telah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sementara 1.084.602 (95,25%) jiwa di antaranya merupakan peserta aktif, dan 54.112 jiwa masih tidak aktif.
Kepala Cabang Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Provinsi Gorontalo Djamal Ardiansyah mengungkapkan, akurasi data menjadi kendala yang diakui pemerintah kabupaten yang belum UHC.
“Pertama tentunya mengenai Identifikasikan data, tentunya pemerintah daerah ingin memastikan masyarakat yang dijamin adalah masyarakat di kabupatennya,” ujar Djamal.
“Dengan adanya verifikasi data itu diharapkan bantuan yang diberikan ini tempat sasaran dan juga bisa mendorong para masyarakat yang mampu mendaftar secara mandiri,” imbuhnya.
Lebihlanjut Djamal mengaku, setelah pihaknya berdiskusi dan berdialog dengan pemerintah kabupaten Gorontalo muupun Gorontalo utara, mereka berkomitmen tahun ini sudah dapa mecapai status Universal Health Coverage (UHC).(*as)