GM – Kota Gorontalo – Di era digital saat ini, sering kali kita mendengar istilah Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) naik kelas. Menurut Agus Lahita, Pendiri UMKM Rumah Karawo, Pelaku UMKM Naik kelas adalah, ketika mereka mampu mengubah statusnya menjadi satu tingkat di atasnya. Misalkan pelaku usaha mikro mampu meningkat menjadi usaha kecil. Pelaku Usaha Kecil mampu meningkat menjadi usaha menengah, dan seterusnya. Parameter UMKM naik kelas, menurutnya dapat dilihat dari besarnya modal maupun omzet usahanya yang terus meningkat.
Hal itu diungkapkan Agus, ketika dirinya didapuk menjadi pemateri pada acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kratifitas Pelaku Ekonomi Kreatif Go Digital Tahun 2022, yang digelar Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo. Bimtek itu digelar di sebuah hotel di kota Gorontalo.
“Tujuan pelaksanaan bimtek, antara lain meningkatkan kreatifitas serta pengetahuan para pelaku usaha dan insustri kreatif, tentang dunia digital. Mempersiapkan pelaku industri kreatif, khususnya kerawo, untuk mengikuti fashion week 2023 yang akan digelar Februari 2023, di Jakarta,” terang Supriyadi, ketua pelaksana Bimtek.

Diikuti oleh para pelaku UMKM dan industri kreatif dari semua sektor usaha seperti fashion, kriya dan kuliner itu, dibuka dengan resmi oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Rifli Katili.
Rifli mengungkapkan, Bimtek tersebut sebagai ajang berdiskusi, tukar pikiran, silaturahmi, dan bertukar pengalaman, antara pelaku ekonomi kreatif Gorontalo, yang oleh dunia luar telah memiliki nama harum dan diperhitungkan. Terbukti dengan adanya tiga pelaku ekraf, yang terpilih mengikuti ajang Apresiasi Karya Indonesia, di Kendari, Sulawasi Tenggara.
“Oleh karena itu, kegiatan Bimtek hari ini, bisa menjadi tempat sharing. Sehingga kami menghadirkan para narasumber ini, Walaupun orang lokal, tetapi kapasitasnya nasional, bahkan internasional,” ujarnya.
Menurut Rifli, bimtek itu sekaligus mempersiapkan para pelaku UMKM dan Industri kreatif, untuk ikut dan terlibat langsung dalam perhelatan bertaraf nasional maupun internasional, yang digelar di dalam maupun di luar Gorontalo. Paling dekat adalah Pekan Kreatiftas Pemuda Indonesia (PKPI) yang digelar awal Oktober 2022 di Gorontalo. Diperkirakan kegiatan itu akan diikuti oleh 400 sampai 500 orang anak-anak pemuda, mewakili masing-masing provinsi di Indonesia.
“Saya berpikir mereka ini bisa menjadi mitra kita, ambasador kita, untuk mempromosikan pariwisata, maupun ekraf yang ada di Gorontalo,” kata Rifli Katili.
Lebih lanjut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo itu meyakini dan percaya, optimisme serta semangat para pelaku UMKM dan Industri Kreatif di Gorontalo, yang sempat merosot dan tumbang selama masa Pandemic Covid-19, tetapi pelan-pelan melalui ekraf akan tetap eksis.(*as)