GM – Kota Gorontalo – Upacara Adat Moloopu digelar untuk menyambut penjabat gubernur Ismail Pakaya di rumah jabata gubernur. Minggu. (14/5/2023). Tradisi itu menjadi keharusan untuk mematuhi tatanan adat, juga merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap masyarakat tanah adat Uduluwo Lo U Limo Lopohalaa (lima tanah adat).
Moloopu menjadi tanda Gubernur dan istrinya resmi tinggal di kediaman gubernur. Tempat tinggal warisan dari Belanda yang telah kosong selama setahun ini. Pasalnya mantan penjabat gubernur memilih untuk tinggal di rumah dinas wakil gubernur.
Ismail Pakaya dan istrinya Fima Agustina mengikuti rangkaian prosesi adat tersebut. Antara lain mopolahe tou taeya (mengantar mereka turun dari kendaraan), mopodiyambango (mengantar mereka berjalan), dan mopotupalo (selamat masuk gerbang adat).

Prosesi tersebut diisi dengan syair-syair adat atau pesan-pesan yang bermakna. Selain sebagai keharusan untuk mematuhi tatanan adat, upacara ini juga sebagai bentuk pengakuan masyarakat Gorontalo atas budi pekerti dan kepemimpinan pemimpinnya, serta rasa terima kasih masyarakat adat kepada pemimpin dan khalifahnya.
Bagi Ismail Pakaya, sumpah adat sebagai beban berat untuk menjalankan amanah sebagai Penjagub. ia menetes air mata karena empat unsur bumi berupa air, tanah, api dan angin di Gorontalo menjadi milik dan “kuasanya”. Diakhiri dengan pesan “tapi jangan berbuat sesuka hati”.
“Saya sudah sering menghadiri prosesi adat (saat masih bertugas di Gorontalo). Kemarin saya mengikuti proses adat menetes air mata karena disumpah. Bebannya berat, tanggungjawabnya berat,” kata Ismail.(*as)